Ketika ditolak, kebanyakan orang tidak akan menghabiskan waktu mengutuk orang yang menolak mereka," kata psikolog Linda Tillman dari Psych Central, "Mereka akan move on dan langsung mencari orang selanjutnya yang bisa dimintai tolong." 2. Menolak permintaan orang lain bukan berarti kamu jahat. Apalagi kalau kamu punya alasan yang kuat
Skip to content Beranda / Fobia A-Z / Atychiphobia, Ketakutan akan Gagal yang Berlebihan Atychiphobia, Ketakutan akan Gagal yang Berlebihan Secara umum, fobia adalah ketakutan yang irasional atau tidak masuk akal yang berkaitan dengan objek atau situasi tertentu. Atychiphobia adalah salah satu diantaranya. Kondisi ini merupakan fenomena yang tidak umum ketika seseorang memiliki ketakutan berlebihan akan kegagalan. Ketahui apa saja gejala atychiphobia, penyebab, hingga perawatannya di bawah itu Atychiphobia? Atychiphobia artinya ketakutan yang besar terhadap seseorang yang tidak masuk akal. Setiap orang tentu takut gagal, namun seseorang dengan kondisi ini menganggap kegagalan sebagai sebuah ancaman yang akan membuatnya dipandang rendah oleh orang lain. Kondisi ini juga bisa merupakan bagian dari gangguan mood, gangguan makan, atau gangguan kecemasan. Seseorang yang sangat perfeksionis juga rentan untuk mengidap fobia ini. Gejala Atychiphobia Tingkat keparahan penderita atychiphobia beragam, mulai dari ringan hingga sangat berat. Pada kasus yang ekstrem, keadaan ini bisa menyebabkan seseorang menjadi sangat lemah hingga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala atychiphobia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gejala fisik dan gejala psikis. Gejala fisik meliputi Sulit bernapas. Jantung berdetak sangat cepat. Dada terasa sesak. Sensasi gemetar. Pusing. Masalah pencernaan. Keringat dingin. Sementara gejala emosional meliputi Kepanikan dan kecemasan yang intens. Desakan ingin keluar dari situasi yang menyebabkan ketakutan. Merasa asing dengan diri sendiri. Merasa kehilangan kendali atas situasi yang terjadi. Berpikir bahwa dirinya akan pingsan atau meninggal. Merasa tidak berdaya dengan ketakutan yang muncul. Penyebab Atychiphobia Atychiphobia adalah jenis fobia yang bisa dibilang spesifik. Fobia spesifik biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Pengalaman langsung. Adanya pengalaman traumatis dari situasi yang ditakuti, misalnya dipermalukan setelah mengalami kegagalan. Pengalaman tidak langsung. Melihat orang lain mengalami situasi yang ditakuti, misalnya seperti seorang anak yang tumbuh bersama orang tua yang takut akan kegagalan. Pengalaman informasi. Mengetahui sumber ketakutan melalui media seperti berita, buku, atau televisi. Baca Juga Latrophobia, Ketakutan Berlebih pada Dokter & Tenaga Kesehatan Faktor Risiko Atychiphobia Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Namun ada faktor risiko tertentu yang menyebabkan seseorang mengidap fobia ini, antara lain Pengalaman kegagalan di masa lalu yang traumatis dan menimbulkan konsekuensi ekstrem seperti kehilangan pekerjaan. Mengalami kegagalan dalam berbagai situasi yang berbeda. Memiliki kepribadian perfeksionis. Seseorang dapat dikatakan mengidap atychiphobia jika ketakutan yang dialaminya mulai berdampak pada kehidupan sehari-hari. Namun, diagnosis harus dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter dan psikiater. Perawatan Atychiphobia Perawatan terhadap fobia yang spesifik seperti atychiphobia berbeda antara satu individu dengan yang lainnya. Secara umum, tujuan utama dari perawatan yang diberikan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Opsi perawatan yang diberikan dokter biasanya meliputi psikoterapi, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Psikoterapi Jenis psikoterapi yang biasanya direkomendasikan oleh dokter atau psikiater adalah cognitive behavioral therapy CBT. CBT meliputi identifikasi terhadap pemikiran dan perilaku yang tidak sehat, terutama yang memengaruhi kesehatan seseorang. Terapi eksposur terhadap kegagalan biasanya juga menjadi bagian dari CBT. Penderita secara perlahan akan dihadapkan pada sumber rasa takutnya dengan intensitas yang diatur dalam situasi terkendali. Psikoterapi yang bersifat psikodinamis merupakan pendekatan yang membantu seseorang untuk memahami konflik tersembunyi dalam dirinya, yang berkontribusi dalam menciptakan ketakutan akan kegagalan. Obat-obatan Terapi dengan pengobatan jarang dilakukan untuk menangani fobia ini. Namun jika penderita memerlukan pengobatan, maka dokter akan meresepkan obat untuk menekan rasa cemas. Selain itu, obat jenis beta blocker atau penghambat adrenalin juga dapat diberikan untuk mencegah jantung berdebar dan tubuh gemetar. Perubahan gaya hidup Berlatih mindfulness akan membantu mengatasi kecemasan dan keinginan untuk menghindari kegagalan. Teknik relaksasi seperti yoga dan latihan pernapasan juga terbukti efektif, dibarengi dengan olahraga secara rutin untuk mengendalikan kecemasan dengan lebih baik. Baca Juga Coronaphobia, Ketakutan Berlebih pada Virus COVID-19 Mekanisme Koping Self-help atau pertolongan diri sering direkomendasikan sebagai perawatan lini pertama untuk ketakutan terhadap kegagalan. Selain menjalani terapi oleh profesional, penderita atychiphobia juga disarankan untuk menerapkan mekanisme koping. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain adalah Mengubah pandangan terhadap kegagalan Mengubah cara dalam melihat kegagalan dapat membuat seseorang berdamai dengan rasa takut. Kegagalan dapat dilihat sebagai kesempatan untuk belajar, bagian hidup yang wajar dan dialami oleh semua orang, serta tantangan yang harus dihadapi dan diatasi. Jadilah pragmatis Cobalah untuk melihat situasi secara sebenar-benarnya, dengan menanyakan hal-hal berikut pada diri sendiri Akan seperti apa hasilnya nanti? Apa yang bisa saya lakukan jika hal terburuk yang terjadi? Bagaimana rencana saya dalam menghadapi tantangan yang akan muncul? Sayangi diri sendiri Kegagalan bukan sepenuhnya salah Anda. Oleh karena itu penting untuk tetap menyayangi dan memaafkan diri sendiri setelah mengalami kegagalan dengan cara Mengakui bahwa kegagalan kadang tidak dapat dihindari. Belajar memaafkan diri sendiri saat Anda gagal. Anggap kegagalan adalah sebuah pekerjaan atau tugas yang tidak berhasil, tidak ada hubungannya dengan harga diri Anda. Lihat pada apa yang bisa Anda capai di dalam kegagalan tersebut, meskipun tujuan akhir tidak terpenuhi. Kegagalan merupakan sebuah yang wajar. Ketakutan berlebih akan kegagalan justru menghalangi Anda untuk mencapai tujuan dan menyebabkan kecemasan yang parah. Jika ketakutan ini sudah berdampak parah pada hidup Anda, segera cari bantuan tenaga profesional untuk mengatasinya. Cherry, Kendra. 2021. What Is the Fear of Failure?. Diakses pada 3 Maret 2022. Jones, Heather. 2021. What Is the Fear of Failure?. Diakses pada 3 Maret 2022. Marcin, Ashley. 2018. What Is Atychiphobia and How Can You Manage Fear of Failure?. Diakses pada 3 Maret 2022. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi A Sifat Manusia Yang Positif Dalam Kepribadian Seseorang 1. Bijaksana 2. Mandiri 3. Supel Atau Mudah Bergaul 4. Sabar 5. Humoris 6. Kreatif 7. Integritas 8. Kritis 9. Idealis 10. Kejujuran 11. Dermawan 12. Setia 13. Hormat 14. Adil 15. Pemaaf 16. Murah Hati 17. Sopan 18. Optimis 19. Tekun 20. Rajin 21. Bisa Diandalkan 22. Disiplin 23. Penyayang Banyak orang yang ingin berhasil. Persepsi tiap-tiap orang mengenai keberhasilan itu sendiri berbeda-beda. Ya, apa pun persepsinya keberhasilan menjadi acuan atau keinginan yang harus dicapai demi kehidupan yang lebih baik dan lebih layak. Ada yang menginginkan karirnya berhasil. Ada yang berpandangan berhasil itu jika banyak uang. Atau berpendapat berhasil itu kalau telah menaklukkan tantangan. Perbedaan ini tidak bisa dipertentangkan karena kebutuhan atau keinginan tiap-tiap orang bermacam-macam. Nyatanya, orang yang sulit berhasil rata-rata memiliki kesamaan. Walaupun tidak sama persis, Anda tetap bisa melihat dan menilainya. Kebiasaan, karakter, atau pencapaian orang-orang yang sulit berhasil bila diamati tampak sama satu sama lain. Apa saja itu? Berikut ini beberapa ciri yang sebaiknya Anda hindari kalau ingin berhasil. Baca Juga 15 Kata-kata Motivasi di Pagi Hari 1. Tidak Menghargai Waktu Gunakan Waktu Sebaik Mungkin via Rasanya semua orang tahu bahwa waktu adalah salah satu hal yang sangat berharga. Dikatakan seperti itu karena waktu yang telah lalu tidak bisa diputar kembali. Dan inilah yang terdapat pada banyak orang gagal yang tidak menghargai waktu. Bisa saja beberapa waktu yang lalu ada kesempatan datang menghampiri. Namun, karena sikap mereka yang tampak tidak menghargai waktu, hilanglah kesempatan tersebut seiring berlalunya waktu. Uang mungkin bisa dicari meskipun hilang. Lain halnya dengan waktu yang tidak bisa dicari dan didapatkan kembali ketika sudah lewat. Karena itu, mulai dari sekarang hindari sifat membuang-buang waktu agar tidak ada penyesalan nantinya. 2. Bersikap Arogan Jauhkan Diri dari Sikap Arogan via Saking merasa paling bisa tanpa disadari sikap arogan muncul dengan sendirinya. Orang-orang yang arogan ogah untuk belajar atau menerima kritik. Dibiarkan terus-menerus hanya menjadikan mereka tampak bodoh di hadapan orang lain. Untuk itu, selidikilah apakah kegagalan yang terjadi karena Anda terlalu arogan. Menutup telinga dan mata dan hanya peduli dengan pandangan sendiri yang sudah jelas-jelas salah sudah dipastikan keberhasilan akan jauh dari orang yang bersikap seperti itu. Perlu diketahui, tidak selamanya masukan atau kritik atau saran itu bertujuan untuk menjatuhkan. Justru di sisi lain itu membangun dan membentuk diri Anda menjadi lebih baik daripada sebelumnya. 3. Sensitif Janganlah Menjadi Orang yang Terlalu Sensitif via Realitanya, orang yang sensitif atau bahasa gaulnya baper bawa perasaan hidupnya terus-terusan galau. Tak heran mereka sulit berhasil atau berkembang karena mereka hanya berkutat di satu masalah tanpa ada penyelesaiannya. Apabila sifat seperti ini terdapat pada diri Anda, sudah saatnya membuang semuanya itu. Janganlah terlalu sensitif atau berlama-lama menghadapi situasi yang menurut Anda dilematis. Terlebih masalah tersebut hanya dijadikan bahan mengeluh tiap waktu. Jadikan diri Anda sosok yang dinamis dan tak mau terus terkungkung dalam satu situasi. 4. Pasrah dan Menyerah Berusaha Terus dan Pantang Menyerah via Tentu keberhasilan tidak seperti layaknya hujan yang datang tiba-tiba. Hujan sendiri ada prosesnya yang terjadi menurut hukum alam. Begitu juga dengan keberhasilan. Sebaiknya jangan pernah sesekali mengendorkan usaha Anda dalam mencapai tujuan. Terlebih memutuskan untuk pasrah kemudian menyerah. Sifat ini cenderung menyebabkan sebagian orang gagal dan sulit berhasil. Suntikkan diri Anda dengan motivasi-motivasi yang menciptakan daya juang dalam diri. Persoalan hidup adalah seberapa kuat bertahan dan berjuang berhadapan dengan situasi yang terkadang absurd. Berhasil atau tidak itu urusan nanti. Yang penting usahanya. 5. Menyepelekan Bersikap Sepele Menyulitkan Anda untuk Berhasil via Orang yang sering menganggap remeh atau sepele sudah bisa ditebak akan jauh dari keberhasilan. Hal kecil kenyataannya bisa membawa Anda menjadi seseorang yang berhasil. Banyak yang berhasil karena dari bawah atau memulainya dari hal kecil. Seperti berhasil karena menjual makanan ringan atau karena pekerjaan yang dimulai dari level terbawah. Sifat menyepelekan akan membawa Anda menjadi arogan. Hasilnya, seperti yang diterangkan di atas, keberhasilan jadi hal yang sulit diraih. 6. Pandai Berkelit Terus Berkelit Membuat Keberhasilan Sulit Terwujud via Pandai berkelit ternyata bisa menghambat Anda untuk berhasil. Dengan berkelit, Anda menyangkal kesalahan yang telah Anda perbuat. Anda terus saja berkelit dan berpendapat itu tidaklah salah. Atau tidak mengakui bahwa itu kesalahan Anda. Setiap kesalahan adalah bahan pembelajaran yang penting untuk berubah menjadi lebih baik. Beberapa orang menganggap kesalahan adalah aib yang membuat citra menjadi buruk. Karena itu, sedikit yang mau mengakui kesalahannya. Keberhasilan bisa Anda raih dengan tidak lagi menyimpan pemikiran seperti itu dalam diri. Akuilah bila itu adalah kesalahan Anda. Tidak semua orang akan memvonis Anda itu buruk dalam bertindak. Orang-orang sekeliling Anda yang baik akan membantu Anda dengan memberikan masukan agar kesalahan tersebut diperbaiki dan tak terulang kembali. 7. Tidak Suka Bersosialisasi Kurangnya Bersosialisasi Menjadikan Diri Tampak Tidak Punya Teman via Beberapa orang yang tidak bersosialisasi memang sulit untuk berhasil. Dan ini berpengaruh dalam pencapaian mereka, terutama karir. Ingatlah, hidup di dunia tidak berasa hidup jika satu sama lain tidak saling peduli. Bersosialisasi jangan karena ingin berhasil saja. Namun, bersosialisasi merupakan esensi manusia yang mesti terpelihara. Sebab dunia ini bukan tempat untuk satu orang, melainkan untuk banyak orang yang saling membutuhkan satu sama lain. 8. Apatis Melulu Tidak Peduli Menjadikan Diri Tampak Buruk via Apatis merupakan wujud dari sikap seseorang yang "masa bodo" dengan kejadian atau yang ada di lingkungan sekitarnya. Terkadang punya sikap cuek sah-sah saja asalkan itu diterapkan untuk hal-hal yang tak terlalu menuntut perhatian. Amat disayangkan kalau sikap cuek ini menyasar ke mana-mana, bahkan sampai ke hal yang penting. Karena itu, bersikap apatis tentu tidak benar. Sebab bisa membawa Anda ke ambang kegagalan. 9. Enggan Bersyukur Sesekali Bersyukurlah Ketimbang Mengeluh Terus via Pusing kan rasanya karena terus-terusan mengeluh? Hal seperti ini bisa jadi akan menghambat Anda untuk berhasil. Meskipun kecil, tidak ada salahnya menghargai apa yang sudah Anda kerjakan. Enggan bersyukur lama-lama bisa berubah menjadi pupuk yang menyuburkan sifat jelek lainnya, seperti cepat menyerah dan malas. 10. Dendam dan Pemarah Satu atau Dua Kali Masih, tapi Terus-Terusan Marah, Apa Gunanya? via Menjadi pendendam dan pemarah ternyata bisa mempersulit Anda untuk berhasil. Emosi memang hal yang manusiawi. Namun, kesabaran bisa menuntun Anda untuk lebih baik dan lebih mudah meraih keberhasilan. Sulit rasanya dengan sifat dan ciri karakter pendendam dan pemarah bisa mencapai keberhasilan. Baca Juga 5 Prinsip ala Bill Gates Ini Bisa Membuat Anda Kaya Raya Kenali Diri dan Berubahlah Jadi Lebih Baik Hanya Anda yang tahu siapa diri Anda. Bukanlah keluarga sekalipun hidup bersama dengan Anda. Bukan teman sekalipun sering berkumpul. Jika Anda sendiri tidak mengenal diri Anda, lalu apa yang mesti diubah? Karena itu, mulai sekarang kenalilah diri Anda. Cari tahu apakah ciri-ciri di atas terdapat pada diri Anda atau tidak. Misalkan, salah satu dari ciri-ciri di atas melekat pada diri Anda, ubahlah itu demi perubahan yang menjadikan Anda lebih baik dari sebelumnya. Baca Juga Kisah Pengusaha Sukses dan Cara Mengikuti Jejak Mereka Menurutpsikiater yang biasa disapa Noriyu itu mengatakan, sifat tidak merasa bersalah bisa termasuk pada gangguan jiwa berat dan membuat tidak nyaman orang di sekitarnya. Ilustrasi gangguan jiwa. (Shutterstock) "Perilaku mereka membuat orang sekitarnya tidak nyaman. Tapi dia tetap aja merasa nyaman dengan dirinya.Bagi seseorang yang perfeksionis, merasa takut gagal tentu mutlak dirasakan. Istilahnya adalah atychiphobia, yaitu perasaan irasional takut gagal yang terus menerus muncul. Gejala merasa takut gagal berbeda pada tiap orang, mulai dari yang ringan hingga parah tak bisa lagi menuntaskan aktivitas dengan baik. Sama seperti jenis phobia lain, atychiphobia membuat seseorang mengalami perubahan secara fisik dan emosi. Bahkan ketika berada di dalam situasi tertentu, ketakutan akan kegagalan itu semakin menjadi-jadi. Gejala atychiphobia Meskipun rasa takut gagal yang berkaitan dengan atychiphobia menyerang pikiran, gejalanya bisa dirasakan secara fisik. Beberapa gejala yang mungkin muncul seperti Kesulitan bernapas Detak jantung sangat cepat Dada sesak Gemetaran Merasa pusing Perut terasa tidak nyaman Keringat dingin Selain gejala fisik, muncul juga gejala emosional di antaranya Merasa panik dan cemas berlebih Kewalahan ingin meninggalkan situasi yang sedang dirasakan Merasa tidak terhubung dengan diri sendiri Merasa tidak bisa mengendalikan situasi Merasa akan pingsan bahkan meninggal Merasa tak kuasa melawan rasa takut Dalam jangka panjang, atychiphobia yang cukup parah bisa membuat seseorang tidak bisa menuntaskan tugasnya sehari-hari baik dalam konteks akademik, pekerjaan, maupun lainnya. Contohnya seperti seorang anak sekolah yang tidak berani memulai mengerjakan project tertentu karena takut merasa gagal. Beberapa cara mengatasi rasa takut gagal di antaranya 1. Psikoterapi Apabila rasa takut gagal sudah sangat mengganggu dan berhubungan dengan atychiphobia, maka tindakan medis seperti psikoterapi perlu diberikan. Pakar kesehatan mental akan memberikan penanganan seperti terapi perilaku kognitif untuk berlatih menghadapi ketakutan akan rasa gagal. 2. Pengobatan Selain psikoterapi, dokter juga bisa memadukan pengobatan untuk mengatasi panik dan cemas berlebih saat berada di situasi tertentu. Contohnya bagi orang yang mengalami atychiphobia, obat ini bisa dikonsumsi jelang menghadiri pertemuan penting atau berbicara di hadapan publik. Obat-obatan seperti beta blockers bekerja dengan menutup adrenalin agar tidak meningkatkan detak jantung, menaikkan tekanan darah, dan membuat tubuh gemetar. Obat ini juga membantu mengurangi rasa cemas berlebih sehingga merasa lebih rileks. 3. Relaksasi Selain pengobatan medis, relaksasi juga bisa membantu seseorang yang kerap merasa takut gagal. Teknik relaksasinya beragam bisa dengan meditasi atau yoga. Beraktivitas fisik juga dapat menjadi pilihan untuk mengelola rasa cemas berlebih dalam jangka panjang. 4. Kuasai rasa takut gagal Untuk bisa mengatasi rasa takut gagal, pertama-tama akui dulu emosi yang sedang terjadi. Dengan mengakui perasaan ini, seseorang bisa menghindari dominasi rasa takut gagal berlebihan. Kemudian, cari orang terpercaya untuk membicarakan tentang hal ini secara detil. 5. Fokus pada apa yang bisa dikendalikan Ketika berada di situasi yang rentan memunculkan rasa takut gagal, cari aspek apa yang bisa dikendalikan. Contohnya ketika harus mengerjakan project yang belum dikuasai sama sekali, coba cari orang yang sudah berpengalaman dan tak segan berbagi ilmu. Sedikit demi sedikit, cara ini bisa membuat seseorang merasa situasi bisa dikendalikan. 6. Buat visualisasi rasa takut Ketika merasa takut, bayangkan berada dalam sebuah ruangan dengan penghalang atau obstacle. Kemudian, mulailah berjalan layaknya berada dalam sebuah permainan sembari menghindari halangan demi halangan. Kemudian, bayangkan berhasil melewati semua halangan dan tiba di garis finish. Meskipun visualisasi ini terkesan imajinatif, ini bisa membantu seseorang mengatasi rasa takut gagal. 7. Cari sisi positif Ketika merasa takut gagal, tanyakan kepada diri sendiri apa situasi positif yang bisa dipetik dari kondisi ini. Tak hanya itu, yakinkan diri bahwa kondisi ini membuat Anda bisa berkembang jauh lebih baik dengan belajar banyak hal. Perspektif seperti ini akan melatih kelihaian seseorang dalam merangkul rasa takut gagal dan berani mengambil langkah. Baca JugaBolehkah Makan Pisang Saat Perut Kosong? Ini Faktanya!Perbedaan Probiotik dan Prebiotik, Kenali untuk Jaga Sistem PencernaanBukan Usia, Ini 5 Tanda Seseorang Berhasil Menjadi Dewasa Tidak mudah mengatasi rasa takut gagal, dan belum tentu berhasil hanya dalam hitungan hari. Perlu latihan yang konsisten serta komitmen untuk bisa melewatinya. Jika ada orang terdekat yang bisa diajak berbicara tentang perasaan takut gagal ini, tak ada salahnya berbicara dari hati ke hati.Ya kikir juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya. Sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapatkannya lagi. Sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri. Katanya, berpikir positif bisa jadi cara mengatasi rasa takut gagal yang tepat. Apakah hal itu benar? Memang, berpikir positif bisa meningkatkan rasa percaya diri. Meski begitu, langkah ini harus diimbangi dengan aksi lainnya. Kira-kira, apakah aksi itu? Selain itu, apa saja langkah yang bisa membantumu menekan rasa takut gagal? Simak semuanya dalam artikel ini, yuk! Cara Mengatasi Rasa Takut Gagal 1. Jangan sekadar berpikir positif © Meski kita didorong untuk berpikir positif, sejatinya, dunia tak selamanya seperti itu. Rencana kerap tak sejalan dengan realita. Kadang kala, muncul masalah yang tak kamu duga. Dengan alasan ini, terus-terusan berpikir positif bisa jadi bumerang. Kamu jadi tak siap dengan kegagalan. Istilah untuk fenomena ini adalah toxic positivity. Jangan sampai hal ini terjadi padamu, ya! Coba pikirkan kemungkinan-kemungkinan halangan dalam rencanamu. Setelah itu, coba rencanakan solusi dari tiap potensi masalah itu. Lewat langkah ini, rasa takut gagalmu pun bisa ditekan. 2. Terima rasa takut gagal © Melansir Forbes, kita sering kali merasa tak nyaman dengan ketakutan. Akibatnya, kita pun menuruti perasaan ini, memilih untuk tak mencoba sesuatu. Coba terima kekhawatiran itu, yuk! Dengan cara ini, kamu bisa mengatasi rasa takut gagal secara perlahan. Ingat, keresahan ada agar kamu waspada, bukannya menyerah begitu saja. 3. Lihat kembali apa itu gagal © Katanya, pengalaman adalah guru yang terbaik. Oleh karena itu, gagal atau berhasil, coba lihat ia sebagai pembelajaran untukmu, ya! Coba ubah pola pikirmu. Glints akan menjelaskan lebih lanjut soal poin ini di bawah. 4. Ubah tujuanmu © Apa yang ingin kamu capai di akhir rencana? Apakah itu berupa target-target yang terlampaui? Jangan-jangan, kamu malah punya tujuan besar yang lain. Jika memang takut gagal, kamu bisa menomorduakan tujuan-tujuan itu, lho. Fokuslah pada target “belajar dan mendapat pengalaman baru”. Meski begitu, jangan lupakan target nyatamu, ya! Bukan berarti, kamu boleh memandang realita sebelah mata. Cara mengatasi rasa takut gagal ini juga punya kelebihan lainnya. Kata Harvard Business Review, lewatnya, kamu bisa belajar maksimal dari pengalaman. 5. Timbang-timbang kerugiannya © Kalau kamu mencoba, ada potensi untuk gagal. Meski begitu, tetap ada peluang bagimu untuk berhasil. Ini berbeda jika kamu menyerah lebih dulu. Tanpa percobaan, kamu takkan berhasil, kan? Peluang untuk gagal akan terus ada. Meski begitu, peluang untuk berhasil bisa kamu kejar dan perbesar jika mau mencoba. 6. Lihat sebagai tantangan © Mengutip Greater Good Science Center, melihat masalah sebagai tantangan bisa membuatmu makin semangat. Oleh karena itu, dengan cara ini, kamu bisa mengatasi rasa takut gagal. Meski begitu, Glints akan menyampaikan kembali, kamu tetap saja punya potensi gagal. Jika potensi itu ternyata jadi realita, apa yang harus kamu lakukan? Akan ada penjelasan hal ini lebih lanjut dalam poin selanjutnya. 7. Kalau gagal, santai saja © Apakah kamu berpikir bahwa kegagalan merupakan hal yang memalukan? Sebenarnya, kegagalan tak harus selalu ditertawakan, dicemooh, atau diberi penilaian buruk lainnya. Gagal adalah hal yang biasa. Semua orang pasti pernah tidak bisa atau tidak tahu sebelum sesukses sekarang. Oleh karena itu, tak perlu ragi merasa takut, ya! Terlebih lagi, selain hasil akhir, proses juga penting. Jadi, jangan lupakan sederet usahamu yang patut diapresiasi. 8. Siapkan dirimu © Jika kamu lebih siap, kegagalan tentu bisa dihindari. Secara otomatis, rasa takut gagalmu pun bisa berkurang. Ingin sukses presentasi? Coba latihan. Ingin interview kerja lancar? Coba pelajari trik menjawab pertanyaannya. Selain itu, kamu juga bisa terus belajar agar potensi gagal bisa ditekan. Oleh karena itu, coba ikut Glints ExpertClass, yuk! Glints ExpertClass adalah kelas dengan bahasan berbagai industri. Dengan menambah skill dan ilmu di sana, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada rasa takut gagal. Jangan sampai ketinggalan, pilih kelas yang tepat untukmu sekarang, ya! Demikian cara-cara mengatasi rasa takut gagal dari Glints. Lakukan langkah-langkah ini tiap rasa khawatirmu muncul, ya! How To Conquer The Fear Of Failure - 5 Proven Strategies How to Overcome Your Fear of Failure Three Ways to Overcome Fear of Failure at Work Tidakmau keluar dari zona nyaman. Perubahan menuntut orang untuk keluar dari zona nyaman, suatu hal yang tidak menyenangkan karena terkadang kita sudah mempunyai kebiasaan yang mengakar kuat. Penjelasan bahwa perubahan yang terjadi akan membawa sesuatu ke arah lebih baik harus ditanamkan terus-menerus kepada orang yang mengalami masalah ini.
Di dunia ini, setiap manusia tercipta dengan keunikan masing-masing melalui kepribadian yang melekat dalam dirinya. Ketika diperhatikan, setiap orang termasuk Anda punya pola pikir dan cara yang berbeda saat mengamati sebuah masalah. Apakah kepribadian ini bisa dilihat begitu saja saat Anda kenal dengan seseorang? Kepribadian ini akan muncul dan bisa dilihat ketika seseorang dihadapkan dalam sebuah situasi bagaimana ia bereaksi terhadap suatu masalah. Tindakan dan pola pikir melibatkan beragam faktor, seperti pikiran, perasaan, dan tujuan mereka bertindak dalam situasi tersebut. Misalnya saja melihat bagaimana teman Anda hadir di dalam pertemuan. Ada yang tepat waktu, ada yang menunda hingga agak ngaret datang, dan ada juga yang tadinya mau datang ternyata menunda tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Terkadang kita berharap bahwa kepribadian teman bisa berubah, setidaknya ia bisa bergerak ke arah yang lebih baik. Nah, mungkin suatu saat Anda melihat adanya perubahan pada teman Anda. Jika dulu ia suka terlambat, kini jadi lebih tepat waktu. Kemudian ia mulai melihat sebuah masalah dari beragam sudut pandang. Semua orang, termasuk diri kita, mungkin saja mengalami perubahan ini. Namun, benarkah kepribadian bisa berubah begitu saja? Kepribadian seseorang bisa berubah, cuma mitos? Beberapa orang percaya kepribadian bisa berubah, sebagian percaya kepribadian adalah hal yang mutlak pada diri manusia. Menurut Psychology Today, kepribadian seseorang ketika ia beranjak dewasa cenderung lebih stabil. Melansir laman Very Well Mind, warisan genetik dan lingkungan dapat membantu membentuk kepribadian seseorang dan bagaimana ia mampu berekspresi. Seorang psikolog bernama Carol Dweck percaya bahwa perilaku, kebiasaan, dan kepercayaan seseorang membentuk kepribadian di dalam dirinya. Meskipun kepribadian melekat dengan faktor internal seseorang, tetapi faktor eksternal juga punya pengaruh kuat. Termasuk lingkungan dan pengalaman unik membentuk kepribadian seseorang. Jadi, mungkin saja kepribadian seseorang bisa berubah. Rata-rata perubahan tersebut menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan tidak terjadi secara langung, tetapi bertahap. Sebuah studi Journal of Personality and Social Psychology mengatakan bahwa seseorang bisa dengan sadar mengubah kepribadian mereka sendiri dengan mengubah kebiasaan pribadi dan melakukannya secara berkelanjutan. Studi lainnya dalam Journal of Personality menunjukkan bahwa perubahan kepribadian yang positif bisa terjadi ketika ia menjalani kehidupan yang penuh makna. Kini Anda bisa percaya, sangat mungkin kepribadian bisa berubah. Terutama ketika kita berjumpa dengan pengalaman, pertemuan yang membawa makna, dan masalah kehidupan. Semuanya bisa membentuk kepribadian menuju ke arah yang lebih baik. Intinya, fokus saja pada proses, pasti Anda akan bisa melihat sebuah masalah dari beragam sudut pandang. Inilah membentuk kepribadian Anda seiring berjalannya waktu.